Minggu, 29 Agustus 2010

PERNYATAAN TENTANG TRINITAS


Istilah Trinitas tidak ada ditemukan  dalam Alkitab.
1.      Doktrin Trinitas dalam sejarah Kekristenan
a.       Sebelum Reformasi (< 1500 M)
Tertulian. Orang yang pertama yang menyebut istilah Trinitas.
Istilah Trinitas digunakan dalam menyatakan adanya 3 (tiga) oknum Keallahan dalam Alkitab.
1)      Tertulian: Posisi Allah Anak dibawah Allah Bapa.
2)      Origen : Allah Anak berada dibawah Allah Bapa dalam esensinya Allah Roh berada dibawah Allah Anak.
3)      Arianisme: Menyangkal Keilahian Allah Anak. Allah Anak adalah ciptaan pertama dari Allah Bapa. Menyangkal Keillahian Roh Kudus; Roh Kudus adalah makhluk pertama dari Allah Anak.
4)      Monarchianisme Dinamis: Yesus manusia; Roh Kudus hanya pengaruh Ilahi.
5)      Monarchianisme Medalistik: Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh adalah hanyalah 3 (tiga) cara manifestasi yang diungkapkan secara berturut-turut.
                  Gereja mulai memfokuskan doktrin Trinitas pada abad ke- 4, Misalnya:
1)      Dalam konsili Nicea (325), disebut: Allah Anak sama esesinya dengan Allah Bapa.
2)      Dalam Konsili Konstantinopel (381).
                                                                    i.            Keilahian Roh Kudus mulai ditekankan, meskipun tidak dengan ketepatan yang sama.
                                                                  ii.            Sehubungan dengan interrelasi ketiga-tiganya disebutkan bahwa Allah anak dihasilkan oleh Allah bapa, Allah Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Anak.
b.      Sesudah Reformasi
      Setelah reformasi hamper tidak ada ditemukan perkembangan doktrin Trinitas, para ahli hanya memperbaiki kekeliruan pada doktrin Trinitas pada zaman sebelum reformasi.
      Beberapa kelompok/ agama/pribadi yang menaruh perhatian terhadap dokma Trinitas setelah reformasi.
1)      Kaum Armenian:
                                                                    i.            Mereka memperbaiki doktrin “Subodinasi” (hubungan) antara Tritunggal untuk mempertahankan kesatuan allah.
                                                                  ii.            Mereka mengatakan bahwa Allah Bapa lebih tinggi tingkatannya, kemuliaan, dan kuasanya dari pada Allah Anak.
2)      Hegel:
                                                                    i.            Allah Bapa sama dengan Allah dalam dirinya sendiri.
                                                                  ii.            Allah Anak sama dengan Allah yang mengobjektifkan dirinya sendiri.
                                                                iii.            Roh kudus adalah Allah yang kembali ke dirinya sendiri.
3)      Schleiermarcher:
                                                                    i.            Ketiga pribadi itu hanyalah semata-mata tiga aspek Allah.
                                                                  ii.            Allah Bapa, Allah sebagai kesatuan dasar segala sesuatu.
                                                                iii.            Allah anak, Allah yang masuk ke dalam kesadaran dan diri manusia.
                                                                iv.            Allah Roh adalah Allah yang hidup dalam dirinya.
4)      Sociniam:
                                                                    i.            Kristus hanyalah manusia biasa.
                                                                  ii.            Roh Kudus hanyalah pengaruh atau kekuatan.
c.       Bukti Alkitab tentang Trinitas
1)      Perjanjian Lama
a)      Allah menyatakan diriNya dalam bentuk jamak (Kej 1:26; Kej 11:7).
b)      Adanya perkataan malaikat Jehovah yang berbeda dengan Jehovah dan Alkitab sendiri mengidentikkan malaikat Jehovah dengan Jehovah itu sendiri (Kej 16:7-13; Kej 18:1-21; Kej 19:1-28; Malk 3:1).
c)      Adanya personifikasian perkataan Hikmat Allah (Maz 33:4-6; Amsl 8:12-31).
d)      Disebutkannya lebih dari satu pribadi ( Maz 33:6; Maz 45:6,7; Ibr 1:8,9).
e)      Allah menyebutkan tentang Mesias dan Roh ( Yes 48:16; Yes 61:1; Yes 63:9,10).
Kesimpulan: Kitab Perjanjian Lama memberi antisipasi tentang adanya Tritunggal.
2)      Perjanjian Baru
a)      Jika dalam Perjanjian Lama disebut bahwa Jehovah adalah pembela dan penyelamat ( Ayub 19:45; Maz 19:14), maka dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus sebagai pembela ( Luk 1:76-79; Fil 3:30, Mat).
b)      Jika dalam Perjanjian Lama disebut Jehovah tinggal di dalam Umat Israel/ dalam hati orang yang takut padaNya (Maz 74:2; Yes 8:18), maka dalam Perjanjian Baru Roh Kudus disebut tinggal dalam gerejaNya.
c)      Allah mengirimkan PutraNya ke dunia (Gal 4;4; Yoh 3:16).
d)      Allah Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus ke dunia ini (Yoh 14:26; Yoh 15:26; Gal 4:6).
e)      Allah Bapa berbicara kepada anak (mark 1:11; Luk 3:22).
f)       Allah Anak yang berbicara kepada Bapa (Mat 11:25,26; Yoh 11:41).
g)      Roh Kudus berdoa kepada Allah dalam hati orang percaya (Rom 8:26).
h)      Saat Yesus dibabtiskan Allah berbicara dari surge dan roh kudus turun dalam merpati (Mat 3:16,17).
i)        Dalam amanat agung ke tiga nama Tritunggal ini disebut (Mat 28:19,20).
j)        Ketiga Pribadi itu saling berdampingan ( I Kor 12:4,6; I Pet 1:2).
d.      Berbagai Analogi yang menyatakan Tritunggal
1)      Alam tak hidup, ibarat:
a)      Air mancur -  waduk – sungai.
b)      Uap – awan – hujan .
2)      Dari tumbu-tumbuhan, ibarat:
a)      Akar – batang – ranting.
3)      Dari kehidupan manusia, ibarat:
a)      Intelektual – perasaan – kehendak (Agustinus).
b)      Thesis – Antitesis – Sintesis (Hegel).
c)      Subjek – objek – objek subjek (Alhosen).
e.       Pernyataan doktrin Allah Tritunggal
1)      Dalam keberadaan Ilahi hanya ada satu esistensi yang tidak terbagi, Allah satu dalam esensinya dan natur konstitusianalnya.
2)      Dalam keberadaan Ilahi yang satu ini (Allah) ada tiga pribadi, yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
3)      Keseluruhan esistensi yang tidak terbagi dari Allah secara seimbang dimiliki oleh ketiga pribadi itu.
4)      Gereja mengakui bahwa tritunggal adalah satu misteri yang berada di luar jangkauan pikiran manusia.
5)      Makna Ulangan 6:4 – “Tuhan itu Esa”.
a)      Sifat dan tabiat Keallahan tidak dapat dipisah-pisahkan.
b)      Allah itu dinyatakan dalam tiga oknum:
                                                                                            i.            Bapa sebagai sumber.
                                                                                          ii.            Anak sebagai perantara.
                                                                                        iii.            Roh Kudus yang membuat hal itu jadi.
Catatan: Pernyataan tentang Trinitas seperti itu dilakukan sehubungan dengan semesta/ konteks pembicaraan Alkitab, yaitu Yesus sebagai rencana keselamatan.
c)      Mereka itu satu/ esa. Yaitu satu dalam sifat, tabiat, tujuan.

Tidak ada komentar: