Senin, 27 Februari 2012

DOWNLOAD ALKITAB ELEKTRONIK

Bagi saudara/i yang rindu membaca Alkitab namun dalam bentuk elektronik silahkan kunjungi linknya di bawah ini lalu download saja .


- Untuk HP
- Untuk Komputer
- Baca Alkitab Online
- Alat Bantu Pemahaman Alkitab
 Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati.

Senin, 20 Februari 2012

BERANI SEPERTI DANIEL

Kisah Para Rasul 24:25 - “Pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau".

      Yesus berkata, “Berjalanlah selagi engkau memiliki terang, kalau tidak kegelapan datang kepadamu.”... Praktikkan setiap ajaran kebenaran yang disampaikan kepadamu. Hiduplah oleh setiap kata yang keluar dari mulut Allah, lalu engkau mengikuti Yesus ke mana pun Ia pergi. Tuhan tidak menolak memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta-Nya. Ketika keyakinan datang ke hati nurani, mengapa tidak didengarkan, dan mengindahkan suara Roh Allah? Oleh setiap keragu-raguan dan penundaan, kita menempatkan diri sendiri di tempat yang lebih sulit bagi kita untuk menerima terang surga, dan akhirnya akan tidak mungkin dipengaruhi oleh nasihat dan peringatan.
     Jiwa-jiwa yang pada awalnya menunda dan ragu, menolak terang dan menentangnya dengan semua pengetahuan, memiliki maksud baik untuk berubah haluan bilamana saat yang cocok tiba; tetapi musuh cerdik yang ada di jalan mereka membuat rencana mengikat mereka dengan tali yang tak terlihat yakni kebiasaan-kebiasaan jahat. Tabiat dibentuk oleh kebiasaan, dan satu langkah turun ke tengah jalannya merupakan satu persiapan untuk langkah kedua, dan langkah berikut yang akan mengikut.
       Anak-anak Allah harus bersinar sebagai terang di tengah generasi yang bengkok dan suka memberontak. Tetapi bila kebiasaan baik tidak dibiasakan, maka mereka akan memberikan jalan kepada kecenderungan alamiah, dan akan menjadi berpuas diri, menyenangkan diri, sembrono, iri hati, penuh dendam, bebas, sesuka hati, keras, sombong, menyukai kesenangan daripada menyukai Allah.
      Karakter Daniel merupakan sebuah ilustrasi tentang apa jadinya seorang pendosa melalui kasih karunia Kristus. Ia adalah seorang yang kuat secara intelektual dan rohani. Roh Kudus harus tinggal dalam diri kita. Kemudian biarlah rasa syukur dan kasih berkelimpahan di dalam hatimu kepada Allah.

Minggu, 19 Februari 2012

KEBUTUHAN KITA AKAN ROH KUDUS

Galatia 5:25 - “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”.

       Roh Kudus tidak hanya untuk menyucikan, juga untuk menghukum. Kita tidak dapat bertobat dari dosa-dosa kita sampai kita terhukum oleh rasa bersalah kita. Kalau begitu kita sangat perlu mengundang Roh Kudus hadir bersama-sama kita dalam bekerja menjangkau jiwa-jiwa yang berdosa. Kemampuan manusia kita akan dilatih dengan sia-sia kalau tidak bersatu dengan perwakilan surgawi ini.
       Dalam menyelamatkan orang-orang berdosa, kita dan para malaikat harus bekerja selaras, mengajarkan kebenaran Allah kepada mereka yang belum mengetahuinya, agar mereka dapat dilepaskan dari ikatan dosa. Kebenaran itu sendiri dapat membebaskan kita. Kebebasan yang berasal dari pengetahuan tentang kebenaran harus dinyatakan kepada setiap ciptaan. Bapa surgawi kita, Yesus Kristus, dan para malaikat surga semuanya tertarik dalam pekerjaan besar dan suci ini. Kepada kita telah diberikan keistimewaan menyatakan karakter Ilahi dengan berusaha menyelamatkan orang-orang berdosa dari kehancuran tanpa mementingkan diri. Setiap manusia yang akan berserah kepada pencerahan Roh Kudus harus digunakan untuk pencapaian maksud yang dikandung secara Ilahi ini.
       Setiap individu harus menjadi suatu alat di tangan-Nya untuk bekerja bagi keselamatan jiwajiwa. Tidak seorang pun ditolak yang ingin bekerja bagi Tuhan, jika ia adalah seorang pengikut Kristus yang sejati. Semua orang memiliki tanggung jawab individu yang harus ditanggung dalam pekerjaan Kristus. Kuasa Roh Allah akan membuat pekerjaan dari semua orang yang berserah pada tuntunan-Nya menjadi efektif.  

BIARKAN CAHAYAMU BERSINAR

Yohanes 3:21 - “Tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah”.

       Dalam khotbah-Nya di atas bukit, Kristus menyajikan fakta kepada orang-orang bahwa kesalehan pribadi adalah kekuatan. Mereka harus menyerahkan diri kepada Allah, bekerja bersama Dia dengan kerja sama yang sepenuhnya. Kepura-puraan, formalitas, dan liturgi-liturgi, betapa pun mengesankan, tidak membuat hati jadi baik dan karakter menjadi murni. Kasih sejati kepada Allah merupakan prinsip aktif, alat yang menyucikan.
       Injil Kristus berarti kesalehan praktis, sebuah agama yang mengangkat penerimanya dari kemerosotan sifatnya sehingga melihat Anak Domba Allah yang menghapuskan dosa dunia. Agama yang benar akan memberi hasil perkembangan kehidupan dan karakter yang sama sekali berbeda dari yang tampak dalam kehidupan para ahli Taurat dan orang Farisi.
      Allah memberikan terang tidak untuk disembunyikan, dan tidak menembus mereka yang duduk dalam kegelapan. Para perwakilan manusia adalah saluran yang ditentukan Allah kepada dunia. Gantinya menyembunyikan terang itu, Juruselamat justru berkata, “Biarlah cahayamu bersinar di hadapan manusia, agar mereka dapat melihat pekerjaan baikmu, dan memuliakan Bapamu yang di surga".

Jumat, 17 Februari 2012

BERKAT-BERKAT ALLAH DAN TANGGUNG JAWAB KITA

Maleakhi 3:7 -  “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam”.

       Setan secara konstan memperlihatkan dosa dan kesalahan mereka yang menyatakan diri anak-anak Allah, dan ia mengejek malaikat-malaikat Allah atas kesalahan mereka. Apakah yang akan membawa umat Tuhan ke tempat yang benar di hadapan-Nya? Tuhan menjawab pertanyaan Maleakhi, dengan berkata, “Kembalilah pada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman Tuhan semesta alam.” Bila kita mencari Tuhan dengan setulus hati, maka Ia akan kita temukan.
       Allah tidak dapat memberkati kita, apa pun usaha kita, bila kita tidak menggunakan berkat-berkat-Nya untuk kemuliaan-Nya. Ia tidak dapat mempercayakan kekayaan-Nya kepada mereka yang menyalahgunakannya. Dalam bahasa paling sederhana, Tuhan memberitahu anak-anak-Nya apa yang Ia wajibkan dari mereka. Mereka harus membayar persepuluhan dari segala yang mereka miliki, dan memberi persembahan dari yang Ia limpahkan kepada mereka. Kemurahan dan berkat-berkat-Nya sangatlah berlimpah dan teratur. Ia mengirimkan hujan dan sinar matahari sehingga tumbuh-tumbuhan subur. Ia memberikan musim; masa menabur dan menuai tiba dengan teratur; dan kebaikan Allah yang tak pernah gagal menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada rasa tidak berterima kasih dan kealpaan yang banyak orang lakukan.
       Tidakkah kita akan kembali kepada Allah, dan dengan hati yang penuh syukur menyerahkan persepuluhan dan persembahan kita? Tuhan telah membuat tugas itu begitu sederhana sehingga bila kita lalai memenuhi persyaratan-Nya, maka kita tidak mempunyai alasan. Tuhan telah meninggalkan harta bendanya di tangan para hamba-Nya untuk diurus dengan wajar, agar Injil dapat dikabarkan di seluruh dunia. Pengaturan dan pemeliharaan penyebaran kebenaran-Nya bukan hal kebetulan.

Kamis, 16 Februari 2012

PERLENGKAPAN SURGAWI

Yohanes 17:17 - “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; Firman-Mu adalah kebenaran”.

       Setiap saat sebelum pintu kasihan tertutup itu berharga, karena itulah masa untuk membangun karakter. Kita harus memberikan perhatian yang paling sungguh-sungguh pada kebiasaan sifat rohani kita. Kita harus menjaga hati kita, kalau tidak, maka kecemaran akan menodai jiwa kita. Kita harus menjaga kecakapan pikiran dalam kondisi terbaik, agar kita melayani Allah semaksimal kemampuan kita. Jangan biarkan apa pun mengganggu persekutuan kita dengan Allah.
       Kita mempunyai pekerjaan untuk dilakukan di dunia ini, dan kita tidak boleh membiarkan diri sibuk sendiri, dan melupakan tuntutan Allah dan umat manusia atas kita. Jika kita mencari Allah dengan sungguh-sungguhan, Ia akan menerangi kita dengan Roh Kudus-Nya. Ia mengetahui apa yang kita perlukan, karena Ia tahu setiap kelemahan kita, dan Ia akan menuntun kita tidak bermegah atas diri, sehingga kita menjadi baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kita harus berhenti berpikir, berbicara, dan membuat kebutuhan-kebutuhan kita menjadi sasaran satu-satunya dari pemikiran kita.
       Banyak di antara mereka yang mengaku para pengikut Kristus tapi membenarkan kesalahan mereka sendiri dengan memperbesar kesalahan orang lain. Kita harus mengikuti teladan Yesus, karena ketika Ia dicerca, Ia tidak mencerca balik, tetapi menyerahkan Diri-Nya sendiri kepada Dia yang dengan benar menghakimi.... Ia yang agung dari surga, yang di dalam hati-Nya yang bersih tidak ada tempat bagi roh pembalasan dendam, tetapi hanya belas kasihan dan kasih sayang.
       Kita mungkin tidak mengingat perbuatan kebaikan yang kita lakukan, mungkin pudar dari ingatan kita; tetapi kekekalan akan memancarkan dalam segala kecemerlangannya setiap tindakan yang dilakukan untuk keselamatan jiwa-jiwa, setiap kata yang diucapkan yang menghibur anak-anak Allah; dan perbuatan yang dilakukan demi Kristus ini akan menjadi bagian dari sukacita kita sepanjang kekekalan.

BERSATU DENGAN PENCIPTA KITA

I Yohanes 2:6 - “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita”.

       Ada pekerjaan besar untuk kita lakukan jika kita ingin mewarisi hidup kekal. Kita harus menolak sifat tak beriman dan hawa nafsu dunia, dan menjalani hidup yang benar. Banyak orang mengajarkan bahwa yang diperlukan untuk keselamatan itu adalah percaya dalam Yesus; tetapi apa yang sabda kebenaran katakan? “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” Kita “harus berusaha dalam perjuangan iman yang baik, meraih kehidupan kekal,” mengambil salib, sangkal diri, lawan keinginan daging, dan ikuti langkah sang Penebus setiap hari. Tidak ada keselamatan bagi kita kecuali di dalam Yesus, karena melalui iman di dalam Dialah maka kita menerima kekuatan untuk menjadi putra dan putri Allah; itu adalah iman yang melakukan pekerjaan Kristus.
       Menghidupkan iman dengan sendirinya memperlihatkan roh pengorbanan dan pengabdian terhadap pekerjaan Allah. Mereka yang memilikinya berdiri di bawah panji Panglima Imanuel, dan memenangkan peperangan melawan kekuatan kegelapan....
       Iman yang tulus di dalam Yesus menuntun pada penyangkalan diri, tetapi betapa pun tingginya pekerjaan, jika diri yang diangkat dan diutamakan, iman kepada Yesus tidak ada dalam hati. Orang-orang Kristen sejati memperlihatkan kehidupan pengabdian setiap hari, bahwa mereka dibeli dengan bernilai dan bukanlah milik mereka sendiri.... Siapa yang bersikap bahwa tidak ada perbedaan antara memelihara hukum Allah atau tidak, ia tidak mengenal Kristus.... Kesalahan fatal mengira, tidak ada yang harus dilakukan untuk memperoleh keselamatan. Engkau harus bekerjasama dengan wakil-wakil surga.
       Kita adalah penjaga saudara kita. Kristus menyerahkan diri-Nya sendiri bagi kita, agar Ia dapat menebus kita dari segala kelemahan, dan memurnikan orang-orang khusus, yang bersemangat melakukan pekerjaan baik. Dan iman yang menyempurnakan semangat ini di dalam diri kita adalah satu-satunya iman yang asli. Jika rantingnya tinggal di dalam Pokok Anggur yang Benar, persatuannya diperlihatkan oleh buah yang kelihatan, karena “dari buahnyalah kamu mengenal mereka.”
 

MENAMBAH DAN MEMBUAT SEMAKIN BANYAK

II Petrus 1:2 - “Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita”.

       Kita tidak boleh mempercayai keyakinan kita, tetapi percaya dalam janji-janji Allah. Ketika kita bertobat dari pelanggaran-pelanggaran yang lalu terhadap hukum-Nya, dan berketetapan untuk menurut, kita harus percaya bahwa Allah menerima kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
       Jika kita mau mengizinkan pikiran kita tinggal pada Kristus, kita harus menemukan tekad yang kuat memperjuangkan peperangan Tuhan.... Ketika pikiran lama dibiarkan tinggal hanya pada hal-hal duniawi, akan sulit mengubah kebiasaan pikiran itu. Apa yang dilihat oleh mata dan didengar telinga, seringkali menarik perhatian dan menyerap minat. Tetapi kita akan memasuki kota Allah, dan memandang kepada Yesus dalam kemuliaan-Nya, kita harus terbiasa melihat Dia dengan mata iman di sini....
       Penyucian adalah pekerjaan progresif. Langkah-langkah yang berturut-turut terhampar di hadapan kita dalam kata-kata Petrus: Berikan ketekunan, tambahkan iman pada kebajikan; dan pada kebajikan tambahkan pengetahuan; dan pada pengetahuan tambahkan pengendalian diri; dan pada pengendalian diri tambahkan kesabaran; dan pada kesabaran tambahkan kesalehan; dan pada kesalehan tambahkan kasih persaudaraan; pada kasih persaudaraan tambahkan kedermawanan.... Inilah jalan di mana kita bisa dijamin tidak akan gagal. Mereka yang bekerja dengan cara penambahan seperti itu dalam memperoleh kasih karunia Kristen, memiliki jaminan bahwa Allah akan bekerja atas rencana berkelimpahan itu dalam menganugerahkan karunia Roh-Nya.

Selasa, 14 Februari 2012

DITUNTUN OLEH ROH

Yesaya 49:16  -  “Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku”.

       Ada dua jalan yang bisa kita tempuh. Satu menuntun kita jauh dari Allah, dan menjauhkan kita dari kerajaan-Nya; dan di jalan ini ada kecemburuan, perselisihan, pembunuhan, dan semua perbuatan jahat. Jalan lain yang harus kita ikuti, dan dalam pelaksanaannya akan ditemukan sukacita, kedamaian, keselarasan, dan kasih. Itulah kasih yang memancar dari Yesus yang paling kita butuhkan; dan bila itu sudah ada dalam hati, akan memancar sendirinya. Dapatkah kita memiliki kasih Yesus Kristus dalam hati, dan kasih itu tidak memancar ke tempat lain? Tidak bisa ada di sana tanpa memperlihatkan bahwa kasih itu ada di sana. Kasih itu akan terlihat sendiri dalam kata-kata, dalam ekspresi wajah.
       Kita tidak harus berjalan sendirian. Kita dapat membawa semua kesedihan dan dukacita kita, masalah dan pencobaan, penderitaan dan kesusahan, dan mencurahkannya ke telinga yang terbuka untuk mendengar, Dia yang memohon kemurahan di hadapan Bapa atas darah-Nya sendiri. Ia sedang memohonkan luka-luka-Nya—tangan-Ku, tangan-Ku! “Aku telah mengukirmu ditangan-Ku.” Ia mengulurkan tangan yang terluka kepada Allah, dan permohonan-Nya didengarkan, dan para malaikat yang lincah diutus untuk melayani manusia, mengangkat dan memelihara.

MEMPERKEMBANG TABIAT SEPERTI TUHAN

Galatia 5:22-23 - “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”.

       Manusia bisa menjadi seperti yang mereka pilih. Karakter tidak diperoleh karena menerima pendidikan. Karakter tidak diperoleh karena mengumpulkan kekayaan atau memperoleh penghormatan dunia. Karakter tidak diperoleh karena mencoba menyuruh orang lain yang memperjuangkan hidup bagi kita. Itu harus dicari, diusahakan, diperjuangkan; dan diperlukan maksud, kemauan, dan tekad. Untuk membentuk sebuah karakter yang Allah akan setujui, memerlukan usaha tekun. Diperlukan penolakan terus-menerus terhadap kekuatan kegelapan untuk berdiri di bawah bendera bernoda darah dari Pangeran Imanuel, untuk disetujui di hari penghakiman, dan agar nama kita tersimpan dalam buku kehidupan. Bukankah lebih berharga bila ada nama kita dalam buku itu, mengabadikannya di tengah para malaikat surgawi, daripada nama yang dipuji-puji di seluruh dunia?
       Kita harus bekerja bagi Allah, yaitu bagi surga, dengan segenap kekuatan dan iman yang ada dalam diri kita. Jangan tertipu oleh hal-hal fana dalam kehidupan ini. Pikirkan kepentingan-kepentingan kekal. Aku menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Aku ingin menyanyikan lagu tebusan dalam kerajaan kemuliaan. Aku menginginkan mahkota kekal ditaruh di atas kepalaku. Dengan lidah kekal aku ingin menyanyikan pujian kepada Dia yang meninggalkan kemuliaan dan datang ke bumi untuk menyelamatkan mereka yang hilang. Aku ingin memuji Dia. Aku ingin membesarkan nama-Nya. Aku ingin memuliakan Dia. Aku menginginkan warisan kekal dan hakikat kekal. Dan apakah kerugianku bila kehilangan hal-hal dunia namun aku memperoleh surga pada akhirnya? Tetapi bila aku menuju surga, aku akan menolong sesamaku manusia; aku dapat memiliki pengaruh yang akan terus-menerus melawan gelombang kejahatan yang ada di dunia, dan menuntun jiwa-jiwa ke dalam bahtera keselamatan.

PERHENTIAN ORANG KRISTEN

Matius 11:28-30 - “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan”.

       Dunia penuh dengan kegelisahan, pencobaan, dan kesulitan. Itu adalah negeri musuh, dan di setiap tempat kita diserang oleh cobaan. “Di dunia,” kata Yesus, “engkau akan mengalami kesengsaraan: tetapi bersukacitalah; Aku telah menaklukkan dunia,” dan “damai sejahtera Kuberikan kepadamu.”
        Juruselamat menyampaikan persyaratan-Nya sebagai satu kuk, dan kehidupan Kristen sebagai pemikul beban. Namun, membandingkan ini dengan kekuatan jahat dari Setan dan dengan beban-beban karena dosa, Yesus menyatakan: “Kuk yang Ku-pasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Bila kita mencoba menjalani kehidupan Kristen, memikul tanggung jawab-tanggung jawabnya dan melakukan tugas-tugasnya tanpa Kristus sebagai Penolong, maka kuk itu menyakitkan, bebannya tak tertanggungkan beratnya.
       Banyak yang mengaku datang kepada Kristus, sementara mereka tetap bergantung pada jalan mereka sendiri, yakni kuk yang menyakitkan. Cinta diri, iri hati, ambisi, kasih kepada dunia, atau beberapa dosa kesukaan lainnya, menghancurkan kedamaian dan sukacita mereka.
       Apa pun bagian hidupmu, ingat bahwa engkau ada dalam pelayanan Kristus, dan perlihatkan roh yang puas dan penuh syukur. Apa pun beban atau salibmu, angkat itu dalam nama Yesus; pikul dalam kekuatan-Nya.
       Kasih kepada Yesus tidak dapat disembunyikan, tetapi akan terlihat dan terasa dengan sendirinya... membuat yang malu jadi berani, yang malas jadi rajin, yang bodoh jadi bijak. Membuat lidah gugup jadi lancar, dan menuntun kepada kehidupan dan kekuatan yang baru.... Damai sejahtera dalam Kristus lebih berharga daripada semua harta dunia.




Jumat, 10 Februari 2012

MEMBERI, KEBIASAAN YANG LAHIR DARI KASIH

I Korintus 16:2 - "Hendaklah kamu masing-masing-sesuai dengan apa yang kamu peroleh-menyisihkan sesuatu dan menyimpannya dirumah" 

        Memberi adalah bagian dari agama Injil. Fondasi rencana keselamatan dibuat dalam pengorbanan. Yesus meninggalkan istana surga dan menjadi miskin, agar melalui kemiskinan-Nya kita dapat dijadikan kaya. Kehidupan-Nya di dunia ini tidak mementingkan diri, ditandai dengan kerendahan hati dan pengorbanan. Dan apakah seorang hamba lebih besar daripada Tuannya? 
       Kristus, sebagai Kepala kita, menuntun dalam pekerjaan besar keselamatan, tetapi la telah mempercayakan pekerjaan itu kepada para pengikut-Nya di atas dunia. Itu tidak dapat dijalankan tanpa alat, dan la telah memberi-kan kepada umat-Nya rencana mendapatkan alat yang cukup untuk membuat pekerjaan-Nya berhasil. Sistem persepuluhan, yang ditetapkan untuk maksud ini, sudah dilakukan mulai zaman Musa. Bahkan sejak zaman Adam, jauh sebelum sistem yang pasti diberikan, manusia diharuskan menyerahkan pemberian kepada Allah untuk maksud-maksud keagamaan.
       Allah tidak memaksa kita untuk memberi kepada pekerjaan-Nya. Per-buatan kita harus ikhlas. la tidak ingin perbendaharaan-Nya diisi dengan persembahan-persembahan yang tidak ikhlas. Rancangan-Nya dalam rencana pemberian yang sistematis akan membawa kita ke dalam hubungan erat dengan Pencipta kita dan dalam simpati dan kasih dengan sesama kita manusia, dengan demikian menempatkan kita pada tanggung jawab yang akan meniadakan kecintaan diri dan memperkuat gerakan hati yang dermawan tanpa kepentingan. Kita cenderung cinta diri dan menutup hati kepada perbuatan kemurahan. Dengan mewajibkan pemberian dilakukan pada waktu-waktu yang ditetapkan, Tuhan merancang agar memberi itu menjadi sebuah kebiasaan dan dipandang sebagai tugas orang Kristen.
      Setiap pria, wanita, dan anak dapat menjadi penatalayan bagi Tuhan.... la telah menetapkan perlunya kerja sama di tengah umat-Nya, agar mereka dapat memelihara dan melatih cinta kasih yang penuh kebajikan.



 

Rabu, 08 Februari 2012

PERTANDINGAN ORANG KRISTEN

Ibrani 12:1 - "Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” 


       Salah satu pertandingan publik yang begitu terkenal di zaman Paulus digunakan dalam ayat ini untuk mengilustrasikan pertandingan orang Kristen. Para peserta pertandingan itu mengikuti proses pelatihan yang menyakitkan, melatih diri dengan keras agar kekuatan fisik mereka bisa dalam kondisi yang paling diinginkan, lalu berjuang sepenuhnya untuk memenangkan hadiah yang tak tahan lama. Beberapa orang tidak pernah pulih dari efek-efeknya. Akibat ketegangan yang hebat itu, para peserta kadangkala terjatuh di tengah pertandingan, mulut dan hidungnya berdarah. Yang lain menghembuskan napas terakhirnya, sebuah kesedihan yang dibayar dengan begitu mahalnya.
       Paulus membandingkan para pengikut Kristus dengan para peserta dalam sebuah perlombaan. "Sekarang," kata sang rasul, "mereka melakukannya untuk memperoleh hadiah yang dapat dibeli; tetapi kita memperoleh yang tak dapat dibeli." Di sini Paulus memberikan satu perbedaan mencolok, untuk mempermalukan upaya-upaya lemah orang-orang yang mengaku Kristen namun menolak menempatkan diri mereka dalam penyangkalan diri dan tak sikap bersabar, dengan maksud mereka akan berhasil menang. Semua yang masuk dalam daftar permainan itu disemangati dengan harapan mendapat hadiah bila mereka berhasil.
       Semuanya berlari dalam pertandingan itu, tetapi hanya satu yang menerima hadiah.... Tidak demikian dengan pertandingan Kristen. Tidak akan ada yang gagal jika memang sungguh-sungguh dan tekun. Pertandingan itu bukan untuk yang tangkas berlari, bukan juga perjuangan untuk yang kuat. Yang paling lemah dan paling kuat dapat memperoleh mahkota kemuliaan kekal, jika mereka sepenuhnya dalam kesungguh-sungguhan dan rela menderita dan kehilangan demi Kristus.




Selasa, 07 Februari 2012

GEREJA YANG HIDUP

I Tesalonika 1:9,10- “Kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga” 


       Gereja yang hidup adalah gereja yang bekerja. Kekristenan praktis akan mengembangkan para pekerja yang bersungguh-sungguh bagi kemajuan perkara kebenaran.... Kita rindu melihat tabiat Kristen sejati diperlihatkan dalam gereja. Kita rindu melihat para anggotanya bebas dari roh yang tidak baik; dan kita dengan sungguh-sungguh menginginkan agar mereka dapat menyadari panggilan mereka di dalam Kristus Yesus.
       Mereka yang sedang berusaha dalam kerendahan hati untuk mengangkat kebenaran Kristus oleh perilaku mereka yang baik dilambangkan oleh firman Allah sebagai emas murni, sementara kelompok yang pemikiran utamanya adalah memamerkan diri sendiri bagaikan gong yang bunyinya nyaring dan canang yang bergemerincing.
       Tidak ada laki-laki atau perempuan yang dapat berhasil dalam pelayanan Allah tanpa menaruh seluruh jiwa di dalam pekerjaan itu. Mereka yang masih suka menyisakan sesuatu, yang tidak mau menyerahkan segala sesuatu yang mereka miliki, tidak dapat menjadi murid-murid Kristus; apalagi menjadi para pekerja-Nya. Pengabdian harus seutuhnya.
       Yesus telah menyiapkan istana bagi mereka yang menantikan kedatangan-Nya. Di sana mereka akan bertemu para malaikat suci dan umat tebusan dan akan bergabung dalam nyanyian pujian dan kemenangan. Di sana kasih Juruselamat mengelilingi umat-Nya, dan kota Allah disinari cahaya wajah-Nya—kota dengan dinding yang besar dan tinggi, dihiasi segala macam batu berharga, gerbangnya terbuat dari permata, dan jalannya terbuat dari emas murni, seperti kaca yang tembus pandang.
    

RAHASIA KEHIDUPAN ROHANI

Yohanes 3:5 - " Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah".




       Pertanyaan ini sering diajukan, Mengapa tidak ada lebih banyak kuasa di dalam gereja? Mengapa tidak ada lebih banyak kesalehan? Alasanya adalah, isyarat Firman Allah tidak dituruti dalam kebenaran; Allah tidak dikasihi melebihi segalanya, dan tidak mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ini meliputi segala bidang. Di atas dua perintah ini bergantung semua hukum dan kitab para nabi. Biarlah dua persyaratan Allah dipatuhi secara tegas, dan tidak ada persilisihan di gereja, dan tidak ada nada ketidak selarasan dalam keluarga. Bagi banyak orang, pekerjaan itu terlalu dangkal, penampilan-penampilan luar menggantikan pekerjaan kasih karunia dalam hati....Teori kebenaran telah menobatkan pikiran, tetapi bait suci jiwa tidak dibersihkan dari berhala-berhalanya.
       Tanamlah pohon yang baik, dan buah-buah yang baik akan dihasilkan. Pekerjaan Roh Allah pada hati itu penting bagi kesalehan, Itu harus diterima ke dalam hati mereka yang menerima kebenaran, dan menciptakan di dalamnya hati yang bersih, sebelum salah satu dari mereka menuruti perintah-Nya dan menjadi para pelaku Firman Allah.
       Kalau saja aturan-aturan-Nya dituruti dengan bersungguh-sungguh dan dijadikan dasar tabiat, maka akan ada kesetiaan maksud yang tidak akan mendapat pengaruh berarti dari spekulasi bisnis manapun atauhal-hal duniawi mana pun. Satu karakter yang demikian terbentuk, dan didukung oleh Firman Allah, akan tahan terhadap masa pencobaan, kesulitan dan bahaya. Kata hati harus dicerahkan, dan kehidupan yang disucikan oleh kasih kepada kebenran yang diterima dalam hati, sebelum pengaruh itu menyelamatkan dunia.

Senin, 06 Februari 2012

BERTUMBUH DALAM KASIH KARUNIA

II Timotius 2:1 - “Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus” .

       Mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya harus menjadi tujuan dan cita-cita hidup kita. Memenuhi cita-cita ini bukanlah hal sepele, tetapi perlu penyangkalan diri apa pun, itu untuk kepentingan kita dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang untuk menuruti perintah ini. Bila pandangan kita hanya kepada kemuliaan Allah, kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan Tuhan kita dan Juruselamat.
       Biarlah kesaksian-kesaksian yang diberikan oleh orang-orang yang mengaku pengikut Kristus adalah kesaksian-kesaksian yang bertumbuh di dalam kehidupan Kristen.
      Orang-orang Kristen harus menjadi para pelajar setia di sekolah Kristus, selalu belajar lebih banyak tentang surga, kehendak Allah, kebenaran, dan bagaimana menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dengan setia untuk mengajar orang lain dan menuntun mereka mencari lebih dulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Kita harus memiliki pengetahuan yang baik tentang Kitab Suci, karena bagaimana kita bisa mengetahui kehendak dan cara Allah tanpa mencari kekayaan kebenaran Allah di dalam sabda-Nya yang suci? Kita harus mengetahui kebenaran itu sendiri dan memahami nubuatan sekaligus ajaran-ajaran praktis dari Tuhan kita.  

PENYUCIAN PALSU

Wahyu 3:17- “Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang”.


       Jemaat yang mengakui Kristus tapi penuh hal-hal palsu dan tampilan mencolok sehingga makin banyak anggota mereguk roh penyucian populer itu, akan semakin sedikit memperoleh kebenaran yang ada. Banyak dari mereka yang menentang Sabat Allah, pekabaran tiga malaikat, dan reformasi kesehatan, berada di tengah orang-orang yang disucikan. Beberapa dari mereka bahkan sampai mengaku bahwa mereka tidak bisa berdosa. Mereka menggunakan
        Doa Bapa Kami, dan mengajarkan untuk berdoa agar dosa-dosa kita diampuni, tapi sangat sedikit memerlukan Alkitab, karena mereka mengaku dituntun oleh Roh.... Sungguh satu tipuan yang mengerikan! Mereka mengira dirinya sempurna di dalam Kristus, dan tidak mengetahui bahwa mereka malang, buta, sengsara, miskin, dan telanjang.
       Allah sedang menuntun satu umat untuk keluar, tetapi ada usaha Setan disepanjang jalan untuk membujuk orang tertentu membentuk penilaian mereka melawan kumpulan itu, dan dengan demikian membawa mereka menjauh dari kumpulan itu menuju kekacauan tertentu.


Kamis, 02 Februari 2012

APA YANG KITA KORBANKAN UNTUK SURGA?

Markus 12:30,31 " "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan  dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.... Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

       Juruselamat kita memberikan segalanya. Ia meninggalkan kemuliaan-Nya, keagungan dan kemegahan-Nya, dan turun ke bumi ini dan mati bagi para pelanggar perintah Bapa-Nya. Kristus mau merendahkan diri-Nya agar Ia dapat menyelamatkan umat berdosa. Ia meminum cawan penderitaan, untuk menggantikannya, memberikan kita cawan berkat; ya, cawan itu dicurahkan bagi kita.
       Dan sekarang pertanyaannya adalah, Apakah kita bersedia berkorban?... “Keluarlah dari tengah-tengah mereka, dan terpisahlah, kata Tuhan, dan jangan menyentuh hal-hal yang najis; dan Aku akan menerima engkau, dan akan menjadi seorang ayah bagimu, dan engkau akan menjadi putra dan putri-Ku, kata Tuhan Yang Mahakuasa.” Sungguh satu janji indah!
       Jika seseorang mengasihi ayah, atau ibu, atau saudara laki-laki, atau saudara perempuan, lebih dari Aku, maka Ia tidak layak bagi-Ku. Apakah ini pengorbanan yang terlalu besar untuk dibuat bagi Dia yang telah mengorbankan segala sesuatu bagimu?

Rabu, 01 Februari 2012

KESUCIAN DI DALAM TUHAN

Yohanes 6:60 " Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"


       Tanpa kesucian, tidak seorang pun dapat melihat Tuhan. tanpa kemurnian hidup kita tidak dilayakkan dan disiapkan untuk tinggal bersama para malaikat suci dan tak berdosa di surga yang suci dan murni. Tidak boleh ada disana. Tidak ada kenajisan dapat memasuki gerbang permata kota emas Allah itu. Dan pertanyaan yang harus kita jawab adalah apakah kita akan berpaling dari semua dosa dan mengikuti semua syarat yang telah diberikan Allah kepada kita, agar kita dapat menjadi putra dan putri-Nya. Ia meminta kita berpisah dari dunia ini agar menjadi anggota keluarga kerajaan Allah.