Rabu, 28 Maret 2012

RENUNGAN: APAKAH SAYA LAKUKAN AGAR SELAMAT?


Yohanes 15:16 - "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu."
 
       Kristus menegur orang Farisi atas sikap membenarkan diri mereka. Mereka memiliki kesempatan akan diangkat ke surga, memiliki Kitab Suci, mengetahui Allah yang benar, tetapi hati mereka tidak dipenuhi rasa syukur kepada Allah atas kebaikan-Nya yang besar kepada mereka. Mereka tampil dengan kesombongan rohani, dan tema mereka adalah diri sendiri “diriku sendiri, perasaan-perasaanku, pengetahuanku, cara-caraku.” Pencapaian mereka sendiri menjadi standar untuk mengukur orang lain.
       Biarlah setiap murid Kristus bertanya dalam kebersahajaan akal budi, Apakah yang harus aku lakukan agar selamat? Jika dengan tulus ingin memahami, maka kita akan mengetahuinya. Bukan karena kekayaan kita, pengetahuan kita, keunggulan posisi kita, maka Yesus mengasihi kita dan memberkati kita, tetapi karena kita percaya kepada Dia sebagai Juruselamat pribadi kita.
       Agama bukan sekadar menyeimbangkan kehidupan Kristen, namun tidak melakukan apa pun untuk keselamatan jiwa-jiwa. Agama itu adalah melakukan perintah Kristus; berdiri sebagai prajurit yang setia, bukan melakukannya untuk memperoleh keselamatan, tetapi melakukannya oleh karena semua karunia yang tak selayaknya telah engkau terima. Agama adalah melaksanakan rencana-rencana Allah, bekerja sama dengan makhluk surgawi.
       Jika kita ingin terus mengenal Tuhan, maka pandangan kita akan meluas. Pikiran kita tidak akan terpaku pada diri sendiri. Kita harus berdoa kepada Tuhan agar pengertian kita diperluas, agar kita tidak hanya mengerti bahwa Yesus Kristus adalah pengganti dan penanggung, tetapi bahwa kita adalah milik Kristus yang telah dibeli. Paulus berkata, “Engkau dibeli dengan mahal,” dan menarik kesimpulan ini, “Oleh sebab itu muliakan Allah dengan tubuhmu, dan dalam roh yang adalah milik Allah.”

RENUNGAN: MENGUMPULKAN ATAU MENCERAI-BERAIKAN

Matius 12:30 - "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

       Pria dan wanita yang setengah bertobat menjadi orang-orang Kristen setengah hati, dan mereka adalah pohon-pohon yang tak berbuah. Pada mereka Kristus tidak mendapatkan buah; Ia tidak menemukan apa pun selain daun.
     Jika Kristus dan diri sendiri dapat dilayani pada saat yang bersamaan, sejumlah besar orang akan bergabung dengan mereka yang mengadakan perjalanan menuju surga. Tetapi bukan seperti itu yang Yesus mau. Pekerjaan-Nya tidak memerlukan pengikut seperti itu.
       Mereka yang belenggu dosanya telah dilepaskan, yang mencari Tuhan dengan hati hancur dan telah memperoleh jawaban atas kerinduan mereka akan kebenaran, tidak pernah dingin dan tanpa roh. Mereka melihat dan berdoa, dan bekerja bagi keselamatan jiwa-jiwa. Dibentuk dan diperindah oleh Roh Kudus, mereka mendapatkan dalamnya dan luasnya tabiat Kristen. Mereka memperoleh kebahagiaan rohani yang bertahan lama. Dengan berjalan mengikuti langkah kaki Kristus, maka mereka jadi sama dalam rencana-rencana pengorbanan diri-Nya. Orang-orang Kristen seperti itu memberi pengaruh dan tidak dingin. Hati mereka dipenuhi kasih tak mementingkan diri bagi orang-orang berdosa. Mereka mengesampingkan ambisi duniawi, kepentingan diri. Mereka bersukaria dalam kemenangan-kemenangan-Nya; mereka dipenuhi dengan sukacita-Nya. Hari demi hari mereka bertumbuh menjadi pria dan wanita yang matang di dalam Kristus Yesus.
       Dengan cara di mana kita melakukan pekerjaan yang dipercayakan Kristus, kita memutuskan nasib masa depan kita. Kristus, Tuhan dalam rumah tangga, telah pergi untuk menyiapkan istana bagi kita di kota surgawi. Kita sedang menantikan Dia kembali. Marilah kita menghormati Dia dalam ketidakhadiran-Nya, dengan melakukan pekerjaan yang Ia telah berikan ke tangan kita dengan setia. Tunggulah, berjaga-jagalah, bekerjalah, kita bersedia bagi kedatangan-Nya kembali.

Minggu, 25 Maret 2012

OLAHRAGA GMAHK SOLA SCRIPTURA MALINAU

Salah satu cara menjaga kesehatan adalah olahraga. Pada hari mnggu pagi tanggal 25 Maret 2012, orang muda GMAHK Sola Scriptura melakukan kegiatan olahraga bersama. Mulai dari jalan kaki, lari, senam dan naik sepeda. Sehat, segar dan lansing inilah yang dirasakan. Peserta: Pdt. Janes Sinaga, Ibu Pdt. Juita Sinaga, Christhian Ferry, Adelaide Ferry, Wuri Handayani, Awing, Kristiani, Janita Sinaga.






Sampai Jumpa di olahraga mendatang.

RENUNGAN: TUHAN DAN MAMON

Matius 6:24 - "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
       
       Jika kita mengumpulkan harta di surga, maka kita akan menggunakan kepunyaan
Tuhan untuk memajukan pekerjaan-Nya, menyelamatkan jiwa-jiwa,
dan memberkati umat manusia, dan semua yang digunakan untuk itu akan
disimpan Tuhan di bank yang tidak akan pernah bangkrut. Ketika hati mencintai
Allah yang utama, kekayaan bukanlah penghalang untuk memajukan
kesejahteraan umat Kristen, karena para pengikut Yesus yang mengabdi akan
mampu melihat investasi terbaik yang dapat dibuat, dan akan menggunakan
kekayaan mereka untuk memberkati anak-anak Allah.
       Penggunaan kemampuan terus-menerus untuk menumpuk kekayaan di
bumi akan mengikat kita di bumi. Kita menjadi budak kepada Mamon. Ketika
kekayaan bertambah, hati yang bercabang-cabang akan melupakan Allah,
dan menumbuhkan rasa aman dan puas diri. Tugas-tugas keagamaan diabaikan.
Ada ketidaksabaran yang diperlihatkan di bawah kekang, dan kita jadi
berpuas diri. Mata kita dibutakan oleh “allah dari dunia ini,” agar kita tidak
bisa melihat atau menghargai nilai hal-hal kekal.
       Motif-motif yang lebih kuat, dan agen-agen yang lebih berkuasa, tidak
akan pernah diikutsertakan, sukacita surga, upah yang melimpah untuk melakukan
yang benar, komunitas malaikat, persekutuan dan kasih Allah dan
Putra-Nya, tinggi dan luasnya kekuatan kita sepanjang zaman kekekalan; dan
itu tidak “pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor. 2:9). Bukankah ini perangsang
dan pendorong kuat untuk mendesak kita memberikan pelayanan hati penuh
kasih kepada Pencipta dan Penebus kita?

RENUNGAN: KRISTUS MENGHUBUNGKAN SURGA KE BUMI

Yohanes 14:31 - "Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."

       Mereka yang telah mengalami berkat Allah seharusnya menjadi orangorang yang paling merasa bersyukur. Mereka seharusnya melayangkan kata-kata puji syukur karena Kristus datang dalam rupa manusia berdosa, menyelubungi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan agar Ia dapat membawa kesempurnaan Allah ke hadapan dunia dalam tabiat-Nya sendiri. Ia datang untuk mewakili Allah, bukan sebagai hakim yang kejam, tetapi sebagai seorang ayah yang mengasihi.
       Tuhan Yesus adalah teladan dalam segala sesuatu. Oleh pekerjaan yang Ia lakukan, Ia menjelaskan bahwa Ia bersekutu dengan Bapa dan bahwa Ia dalam segala tindakan menggenapi maksud kekal Allah. Dalam roh, dalam pekerjaan, dalam seluruh riwayat-Nya di bumi, Ia menyatakan pikiran dan maksud Allah kepada para ahli waris di tengah umat manusia. Dalam penurutan-Nya kepada hukum Allah, Ia menunjukkan dalam sifat manusia-Nya, fakta bahwa hukum itu adalah catatan kesempurnaan Ilahi. Dalam karunia Kristus ke dunia, Allah melimpahi pria dan wanita dengan pertunjukan kasih-Nya yang agung; namun sementara Ia melakukan itu semua, orang harus datang dengan pertobatan, pernyataannya yang benar-benar mengekspresikan tabiat-Nya, agar Ia dapat membersihkan kesalahan. Kalau saja Ia memberikan sangsi yang lebih sedikit pada dosa, maka takhta-Nya akan dinodai.
       Semua orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi mereka juga disediakan perlindungan surgawi dan terang surgawi, karena para malaikat Allah dikirim untuk melayani mereka yang akan menjadi ahli waris keselamatan. Lambang yang diberikan kepada Yakub tentang tangga yang dasarnya berdiri di atas bumi dan yang atasnya sampai ke takhta Allah, di mana para malaikat surga naik dan turun, adalah melambangkan rencana keselamatan. Kalau saja tangga itu gagal menghubungkan bumi satu inci saja, hubungan antara surga dan bumi tentunya akan hancur, dan semuanya tentu hilang tak ada harapan. Tetapi tangga itu dengan kokoh berdiri di atas bumi, sehingga surga dapat berhubungan dengan bumi dan agar keluarga manusia yang berdosa dapat ditebus dan diselamatkan. Kristus adalah tangga yang Yakub lihat itu, yang dasarnya ada di atas bumi dan puncaknya sampai di takhta Allah. Melalui Kristus, anggota surgawi dapat berkomunikasi dengan agen-agen manusia.

Jumat, 23 Maret 2012

RENUNGAN: HARTA TERPENDAM

Yohanes 5:24 - "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup."


       Kekayaan kebenaran, terbuka di hadapan khalayak ramai, menarik dan memikat mereka. Penjelasannya berbeda sekali dari penjelasan Kitab Perjanjian Lama yang diberikan oleh para rabi. Dan mukjizat-mukjizat yang Yesus senantiasa perlihatkan di hadapan para pendengar-Nya membangkitkan rasa hormat dan kemuliaan kepada Allah. Bagi mereka, Ia tampak seperti utusan langsung dari surga, karena Ia berbicara bukan hanya ke telinga mereka, tetapi juga ke dalam hati mereka. Saat berdiri dalam kerendahan hati namun dalam martabat dan keagungan, sebagai yang lahir untuk memerintah, satu kekuatan menghampiri Dia; hati dilunakkan. Satu keinginan yang bersungguh-sungguh diciptakan dalam hadirat-Nya, untuk mendengarkan suara-Nya yang mengucapkan kebenaran dengan nada yang sedemikian khidmat.
        Setiap mukjizat yang dilakukan Kristus menegaskan beberapa tabiat sejati-Nya. Kalau saja ada seseorang dalam kehidupan biasa melakukan pekerjaan yang sama sebagaimana yang Kristus lakukan, semua orang pastilah menyatakan orang itu bekerja dengan kuasa Allah. Tetapi ada beberapa orang yang tidak menerima terang surga, dan mereka menyatakan diri dengan lebih berani.
       Bukan karena tidak adanya kehormatan dan kekayaan dan kemuliaan lahiriah pada Yesus yang menyebabkan orang-orang Yahudi menolak-Nya. Matahari Kebenaran ini, yang bersinar di tengah kegelapan moral dalam terang yang demikian cemerlang, memperlihatkan perbedaan antara dosa dan kesucian, kemurnian, dan kecemaran, dan terang seperti itu tidak mereka sukai. Ajaran-ajaran Kristus, dalam bentuk aturan dan teladan, merupakan taburan benih yang harus dipelihara oleh para murid-Nya. Kesaksian dari para nelayan ini harus dianggap sebagai yang memiliki otoritas tertinggi oleh segala bangsa di dunia.

Kamis, 22 Maret 2012

RENUNGAN: ALLAH DINYATAKAN DI ALAM DAN YESUS

Roma 1:20 -  "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih."

       Karya ciptaan Allah merupakan gambaran sejarah pelayanan. Matahari sedang melakukan tugas yang diembannya melayani semua benda alam yang hidup maupun yang mati. Menyebabkan pohon-pohon bertumbuh dan memberikan hasil buah. Menyebabkan tanaman berkembang, menguntungkan semua orang. Bulan juga mempunyai misi. Membuat terang di malam hari untuk kebahagiaan kita, dan bintang-bintang juga tersusun di langit untuk menceritakan dunia. Tidak satu pun dari kita dapat sepenuhnya mengerti tugas para pengamat bisu ini, tetapi mereka semua memiliki tugas pelayanan.
        Laut yang dalam juga, memiliki tempat dalam rencana besar Allah. Pegunungan dan batu karang menjadi sasaran perenungan, dan mengandung pelajaran-pelajaran bagi siswa. Segala sesuatu di alam [bunga dan rumput paling sederhana sekalipun yang menjadi permadani bumi dengan warna hijau] menyatakan kebaikan dan kasih Allah kepada kita.
      Pemikiran dan pekerjaan-Nya begitu terjalin satu dengan yang lain sehingga kita bisa membaca kasih besar Allah di alam bagi dunia yang telah jatuh. Alam semesta mengandung satu karya besar dari Hikmat Kekal dalam berbagai ragam yang tak terhitung jumlahnya membentuk sebuah keseluruhan yang sempurna.
     Dengan mengamati dari dekat, pemeliharaan Allah yang tak ada batasnya di dunia alam ternyata berhubungan satu sama lain, dan dalam menelusuri mata rantai Pemeliharaan Ilahi ini kita dituntun untuk lebih mengetahui Pusat Agung itu. Inilah kebenaran yang pantas kita pelajari. Yesus Kristus adalah Kesatuan agung itu; Ia memiliki segala sesuatu yang menyelaraskan semua keanekaragaman. Dan Ia, Pemberi di atas semua yang lain, diberikan ke dunia kita untuk memberikan ekspresi pada pikiran dan karakter Allah, agar setiap makhluk cerdas melihat Allah dalam wahyu Anak-Nya.

       Ada upah yang berharga menanti mereka yang setia dalam pelayanannya. Mereka akan memiliki satu rumah di istana yang disiapkan Kristus bagi mereka yang mengasihi Dia dan menanti kedatangan-Nya.

RENUNGAN: KASIH YESUS TERLIHAT PADA AWAN-AWAN

Kejadian 9:13-15 -  "Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup."

       Saat memandang pelangi ini, meterai dan tanda janji Allah kepada kita bahwa angkara murka-Nya tidak lagi menghancurkan dunia kita dengan air  bah, kita merenungkan bahwa mata lain yang tidak fana sedang menatap pada pemandangan agung ini. Para malaikat bersukacita memandang tanda indah dari kasih Allah kepada kita. Penebus dunia memandangnya, karena oleh perantaraan-Nyalah busur ini dimunculkan di langit sebagai satu janji kepada kita. Allah memandang busur di awan-awan itu dan mengingat janji kekal antara diri-Nya dengan kita. 
       Keluarga Nuh memandang dengan takjub dan kekaguman yang penuh hormat, berpadu dengan sukacita atas tanda kemurahan Allah yang membentang di langit. Busur itu melambangkan kasih Kristus yang mengelilingi bumi dan sampai ke langit tertinggi, menghubungkan manusia dengan Allah dan menghubungkan bumi dengan langit.
      Tatkala terpaku melihat pemandangan indah itu, kita mungkin bersukacita dalam Allah, diyakinkan bahwa Ia sendiri sedang memandang tanda perjanjian- Nya ini, dan bahwa saat Ia memandang itu, Ia mengingat anak-anak-Nya di bumi, kepada siapa itu diberikan. Penderitaan, risiko, dan pencobaan mereka tidak tersembunyi dari-Nya. Kita dapat bersukacita dalam pengharapan, karena busur janji Allah itu ada di atas kita. Ia tidak akan pernah melupakan anak-anak yang dipelihara-Nya. Betapa sulitnya akal manusia yang fana menerima kasih dan kelemahlembutan yang istimewa dari Allah dan sikap rendah diri-Nya yang tak ada bandingan ketika Ia berkata, “Aku akan melihat busur di awan, dan mengingatmu.”

Selasa, 20 Maret 2012

Renungan: KARUNIA TUHAN YANG TAK TERHINGGA

Yohanes 4:10 - "Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

       Karunia-karunia Allah ada di setiap tangan, dan semua karunia-Nya datang kepada kita melalui kebaikan Yesus, yang diberikan Allah kepada dunia. Rasul Paulus menyerukan rasa syukur, “Puji syukur kepada Allah atas karunia-Nya yang tak terkatakan.” Dan dengan Kristus, Allah telah memberikan kita segala sesuatu. Kuncup yang membuka, bunga-bunga yang mekar dalam berbagai macam dan keindahan, menyenangkan indera, adalah hasil ungkapan kasih dari Seniman Agung kepada kita. Tuhan telah memelihara dengan sangat teliti agar segala sesuatu indah dan menyenangkan bagi kita, dan lebih besar lagi usaha yang Ia buat untuk menyediakan kita karunia yang olehnya kita dapat menyempurnakan tabiat Kristen, mengikuti pola Kristus.
      Melalui bunga-bunga di ladang, Allah menarik perhatian kita kepada keindahan tabiat seperti Kristus. Allah adalah pecinta keindahan. Ia ingin kita melihat bunga-bunga indah di lembah, dan memetik pelajaran untuk percaya pada-Nya. Semua itu harus menjadi guru kita. Tuhan mengurus bunga-bunga di ladang, dan menyelubunginya dengan keindahan, namun Ia menunjukkan dengan jelas bahwa Ia memandang umat manusia dengan nilai yang lebih tinggi daripada bunga-bunga yang dipelihara-Nya.
       Allah tidak hanya menyediakan bagi kita manfaat-manfaat duniawi, tetapi telah menyediakan kesejahteraan abadi: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”. Oh, kalau saja kita mengetahui karunia dari Allah, kalau saja kita menghargai apa artinya karunia Allah ini bagi kita, maka kita tentu dengan bersungguh-sungguh mencarinya dengan ketekunan yang tak tergoyahkan