Matius 22:2,3 - "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang."
Raja mengutus para suruhannya pertama kali kepada mereka yang disebut umat pilihannya. Tetapi mereka ini, yang sesungguhnya bermaksud memperoleh keuntungan duniawi, menyampaikan penolakan mereka dengan berkata, "mohon maklum aku tidak bisa hadir."
Ketika
golongan yang pertama dipanggil menolak undangan itu, raja mengutus
para suruhannya ke jalan-jalan, di mana ditemukan mereka yang tidak
begitu sibuk membeli dan menjual, menanam dan membangun.
Ketika
raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang
yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: ‘Hai saudara,
bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?’
Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:
Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Ada
orang-orang yang masuk untuk menikmati keistimewaan pesta kebenaran
yang tidak makan daging dan minum darah Anak Allah. Mereka mengaku
percaya dan mengajarkan Firman kepada orang lain, tetapi mereka
melakukan yang tidak benar.
Undangan yang
ditolak oleh mereka yang pertama kali ditawarkan diberikan kepada
golongan lain. Undangan itu diberikan kepada dunia kafir. Dan itulah
kali pertama dinyatakan di “jalan-jalan”kepada mereka yang memiliki
bagian aktif dalam pekerjaan dunia, kepada para pemimpin dan guru-guru
di tengah umat manusia.
Mereka yang
memberikan pekabaran kemurahan terakhir kepada dunia berdosa hendaknya
jangan melewatkan para pejabat. Hamba-hamba Allah harus mendekatinya
sebagai mereka yang memiliki minat besar pada kesejahteraannya, dan
kemudian memohon doa bagi mereka.
Supaya
kita tidak hanya memikirkan mereka yang besar dan punya keahlian,
mengabaikan golongan yang lebih miskin, mereka yang berada dalam keadaan
bersahaja, maka Kristus dalam perumpamaan tentang jamuan makan ini
menyuruh para utusan-Nya untuk pergi juga kepada mereka yang ada di
jalan-jalan, kepada orang miskin dan rendahan di dunia ini. Pekerjaan
itu dilakukan untuk semua golongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar