Minggu, 07 Oktober 2012

RENUNGAN: KE DEPAN DAN KE ATAS


Filipi 3:8 - Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya”.

       Mengasihi Allah di atas segalanya dan sesama kita sebagaimana diri kita sendiri, itu berarti menuruti empat perintah pertama dan enam perintah terakhir. Allah telah memberikan kepada kita ladang luas untuk bekerja; dan dalam melakukan pekerjaan yang dipercayakan Allah, kita tidak akan mengangkat diri kita tetapi akan meninggikan Kristus. Kita akan memelihara kasih kepada Allah dan kasih kepada saudara-saudara kita dan kepada semua orang. Kasih akan segera padam dari hati jika dibiarkan tanpa dipupuk; kita hanya dapat menjaga kasih Ilahi dalam jiwa dengan melakukan perkataan Tuhan. Kita tidak dapat menuruti hukum Allah kecuali kita memberikan kasih sayang tak terbagi pada Pencipta dan Penebus kita. Tidaklah mungkin menuruti enam hukum terakhir kecuali kita menuruti empat hukum pertama.
        Bila kita datang berhubungan erat dengan Yesus, maka Ia akan menanamkan kasih-Nya, dan ini akan mengalir keluar dalam perbuatan kasih, dalam belas kasih kepada orang lain. Bila kita gagal mengasihi Allah di atas segalanya, maka kita tentu gagal mengasihi sesama kita sebagaimana diri kita sendiri. Bila kita mengasihi Allah dengan segenap hati, akal budi, kuasa, jiwa dan tenaga, maka kita akan seperti aliran sungai hidup di padang pasir bagi semua orang yang ada di sekitar kita. Tidak akan ada ekspresi keraguan, tidak ada benih jahat dalam perkataan kita. Kita tidak akan beristirahat lega dengan satu pengalaman yang tidak lengkap.
        Tidak ada yang berdiam diri dalam kehidupan Kristen. Para pengikut Yesus melihat di hadapan mereka hal-hal yang lebih tinggi untuk dicapai, dan mereka tidak akan dipuaskan dengan standar yang rendah. Ada bahaya besar menjadi puas, bila tidak berusaha maju mendapatkan pahala bagi panggilan agung Allah di dalam Kristus Yesus.
        Dalam kebenaran, Yesus disampaikan dalam segala keindahan yang tak ada bandingannya; tetapi apa gunanya pengetahuan kita tentang kebenaran bila hal itu tidak menuntun kita kepada Yesus, jika itu tidak menambah pengetahuan dan kasih kita kepada Dia? Segera setelah engkau menyerahkan segenap hatimu kepada Allah, maka engkau akan memberikan penurutan yang penuh keceriaan. Allah meminta agar kita menemukan di dalam Dia, kebenaran Kristus. Ketika kita membuka hati kita kepada Yesus, dengan penghargaan penuh syukur terhadap kasih-Nya, dengan berkata, “Masuklah,” maka Tamu surgawi itu ada bersama kita. Bila kita mengasihi Yesus, maka kita mengasihi semua orang yang dikasihi Yesus.

Tidak ada komentar: