Minggu, 21 Oktober 2012

RENUNGAN: PENTAKOSTA

Kisah Para Rasul 2: 1-4 - “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.... Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus”.
 
      Selama perayaan Yahudi itu, pengaruh Roh Allah telah terlihat dalam cara yang mencolok, tetapi tidak lengkap. Selama bertahun-tahun doa-doa telah dipanjatkan meminta kegenapan janji Allah untuk memberikan Roh-Nya, dan tidak satu pun dari permohonan yang bersungguh-sungguh ini dilupakan.
        Kristus bertekad bahwa ketika Ia naik dari bumi ini Ia akan mencurahkan satu karunia kepada mereka yang telah mempercayai Dia dan mereka yang harus percaya pada-Nya. Karunia apakah yang cukup besar dan semarak untuk mengisyaratkan dan menyemarakkan kenaikan-Nya ke takhta pengantaraan? Pastilah layak bagi kebesaran-Nya dan kerajaan-Nya. Ia memutuskan untuk memberikan perwakilan-Nya, Oknum ketiga dari Keallahan. Karunia inilah yang tertinggi.
        Roh telah menantikan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Kristus. Selama sepuluh hari murid-murid memanjatkan permohonan mereka untuk pencurahan Roh, dan Kristus di surga menambahkan perantaraan-Nya.
        Roh diberikan sebagaimana telah dijanjikan Kristus, dan seperti angin badai yang kencang jatuh ke atas kumpulan itu, mengisi seisi rumah. Ia datang dengan kepenuhan dan kuasa, seolah selama berabad-abad tertahan.
        Pada hari Pentakosta, kesaksian Kristus menyatakan kebenaran, memberitahu kepada orang-orang lain berita keselamatan ajaib melalui Kristus. Dan seperti pedang bermata dua yang menyala-nyala, kebenaran memancarkan keyakinan ke dalam hati manusia. Orang-orang dibawa dalam kendali Kristus. Kabar baik itu dibawa ke seluruh pelosok dunia. Gereja menyaksikan orang-orang yang bertobat berdatangan dari segala penjuru. Mezbah salib, yang menyucikan karunia itu, dibangun kembali. Orang-orang percaya ditobatkan kembali. Orang-orang berdosa bersatu dengan orang-orang Kristen dalam mencari permata berharga itu. Nubuatan digenapi: yang lemah “akan menjadi seperti Daud,” dan Daud “seperti malaikat Tuhan.” Setiap orang Kristen melihat kesamaan ilahi dalam kebajikan dan kasih dalam diri saudaranya. Satu minat berlaku. Satu sasaran menelan semua yang lainnya. Setiap denyutan nadi ada dalam nada yang indah. Ambisi satu-satunya dari orang-orang percaya itu adalah melihat siapa yang bisa menyatakan dengan paling sempurna keserupaan karakter Kristus, siapa yang dapat melakukan yang terbaik bagi perluasan kerajaan-Nya. Roh Kristus menghidupkan seluruh jemaat, karena mereka telah menemukan permata berharga itu.

Tidak ada komentar: