Minggu, 25 Maret 2012

RENUNGAN: TUHAN DAN MAMON

Matius 6:24 - "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
       
       Jika kita mengumpulkan harta di surga, maka kita akan menggunakan kepunyaan
Tuhan untuk memajukan pekerjaan-Nya, menyelamatkan jiwa-jiwa,
dan memberkati umat manusia, dan semua yang digunakan untuk itu akan
disimpan Tuhan di bank yang tidak akan pernah bangkrut. Ketika hati mencintai
Allah yang utama, kekayaan bukanlah penghalang untuk memajukan
kesejahteraan umat Kristen, karena para pengikut Yesus yang mengabdi akan
mampu melihat investasi terbaik yang dapat dibuat, dan akan menggunakan
kekayaan mereka untuk memberkati anak-anak Allah.
       Penggunaan kemampuan terus-menerus untuk menumpuk kekayaan di
bumi akan mengikat kita di bumi. Kita menjadi budak kepada Mamon. Ketika
kekayaan bertambah, hati yang bercabang-cabang akan melupakan Allah,
dan menumbuhkan rasa aman dan puas diri. Tugas-tugas keagamaan diabaikan.
Ada ketidaksabaran yang diperlihatkan di bawah kekang, dan kita jadi
berpuas diri. Mata kita dibutakan oleh “allah dari dunia ini,” agar kita tidak
bisa melihat atau menghargai nilai hal-hal kekal.
       Motif-motif yang lebih kuat, dan agen-agen yang lebih berkuasa, tidak
akan pernah diikutsertakan, sukacita surga, upah yang melimpah untuk melakukan
yang benar, komunitas malaikat, persekutuan dan kasih Allah dan
Putra-Nya, tinggi dan luasnya kekuatan kita sepanjang zaman kekekalan; dan
itu tidak “pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor. 2:9). Bukankah ini perangsang
dan pendorong kuat untuk mendesak kita memberikan pelayanan hati penuh
kasih kepada Pencipta dan Penebus kita?

Tidak ada komentar: