Selasa, 24 April 2012

RENUNGAN: PARA PENDENGAR DI TANAH BERDURI

Matius 13:7 - "Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati."

       Di semak duri yang menghimpit benih yang baik, Sang Guru Agung menggambarkan bahaya yang ada di sekitar mereka yang mendengar Firman Allah; karena ada musuh di setiap sudut untuk membuat kebenaran Allah tidak berpengaruh. Semua yang menarik kasih sayang dari Allah, semua yang mengisi perhatian agar Kristus tidak memiliki ruang dalam hati, harus ditinggalkan jika benih kebenaran ingin berkembang dalam jiwa. Yesus berkata bahwa perkaraperkara dunia, kekayaan yang menipu, dan keinginan terhadap hal-hal lain, menghambat Firman, benih kerohanian yang sedang bertumbuh, agar dengan demikian jiwa tidak mendapat makanan dari Kristus. Kasih kepada dunia, kecintaan kepada kesenangan dan pertunjukannya, dan kesukaan kepada hal-hal lain menahan jiwa jauh dari Allah; karena mereka tidak menggantungkan semangat mereka, pengharapan mereka, sukacita mereka pada Allah. Mereka tidak mengetahui apa artinya memiliki sukacita Kristus yang menuntun kepada Mata Air kehidupan, memenangkan jiwa-jiwa kepada kebenaran.
       Ada banyak orang yang memiliki pengetahuan yang tidak sempurna tentang karakter Allah. Mereka mengira Dia itu keras dan sewenang-wenang, dan ketika fakta disampaikan bahwa Allah itu kasih, sulit bagi jiwa-jiwa ini menyingkirkan pemikiran mereka yang keliru tentang Allah. Tetapi jika mereka tidak membiarkan Firman Allah masuk, menggeser semak duri, maka tanaman berduri itu akan mulai bertumbuh lagi dan menghimpit Firman Allah yang baik itu; pengalaman keagamaan mereka menjadi kerdil, karena kejahatan dalam hati mereka akan menghimpit tanaman kebenaran yang lembut, dan menjauhkan suasana kerohaniannya.

Tidak ada komentar: