Rabu, 25 April 2012

RENUNGAN: ANAK YANG BOROS


Lukas 15:11,12 - "Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka."


       Menanggapi tuduhan ahli Taurat dan orang Farisi terhadap pilihan Yesus untuk berteman dengan orang-orang berdosa, maka Ia mengatakan perumpamaan-perumpamaan mengenai domba yang hilang, uang perak yang hilang, dan anak yang boros, dan melalui itu memperlihatkan bahwa misi-Nya ke dunia ini bukan untuk menyengsarakan, menghukum dan menghancurkan, tetapi untuk memulihkan yang tersesat. Mereka ini memerlukan Juruselamat.
        Anak yang boros itu bukan seorang anak yang menurut, bukan yang suka menyenangkan ayahnya, tetapi yang menuruti jalannya sendiri. Simpati dan kasih lembut dari ayahnya disalahgunakan, dan semakin sabar, baik ayahnya bersikap, maka semakin gelisah anak itu jadinya. Ia mengira kebebasannya dibatasi, karena cita-cita kebebasannya itu adalah kebebasan yang liar, dan ketika ia sangat ingin bebas dari segala kekuasaan, ia lepas dari semua kekangan di rumah bapanya, dan dalam waktu singkat menghabiskan kekayaannya dengan kehidupan yang tak karuan. Bala kelaparan besar terjadi di mana ia tinggal, dan karena lapar ia nekat memakan makanan yang dimakan oleh babi.
        Setelah membuat keputusan ini, ia tidak berharap membuat dirinya sendiri dihormati. “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia."
        Rumah tampak sebagaimana ketika ia tinggalkan; tetapi sungguh satu perbedaan terjadi dalam dirinya sendiri. sang ayah tidak memberinya kesempatan untuk berkata, “Jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.” Sambutan yang diterimanya meyakinkan dia bahwa ia dikembalikan pada kedudukannya sebagai anak.

Tidak ada komentar: