Matius 18:12 - "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?"
Dalam perumpamaan tentang
gembala yang mencari domba yang tersesat, ada gambaran tentang kesabaran,
ketekunan, dan kasih Allah yang besar. Saat merenungkan kasih Allah, hati kita
dipenuhi dengan rasa syukur, pujian, dan ucapan terima kasih. Kita memuji Dia atas
karunia tak ternilai, Anak Tunggal-Nya. Tidak ada binatang yang begitu tak
berdaya dan kebingungan sebagaimana domba yang tersesat dari kawanannya. Jika
si domba itu tidak dicari oleh gembala yang berbelas kasih, maka ia tidak akan
pernah menemukan jalan
kembali kepada kawanannya. Gembala itu harus menggendongnya sendiri, dan membawanya menuju kawanannya.
Biarlah setiap jiwa yang
kecil hati dan tidak percaya meneguhkan hati, meskipun individu itu telah
melakukan yang jahat. Engkau tidak boleh berpikir bahwa barangkali Allah
akan mengampuni pelanggaran-pelanggaranmu dan mengizinkanmu mendekati
hadirat-Nya, tetapi kau harus ingat bahwa Allahlah yang telah membuat kemajuan
itu, bahwa Ia telah datang mencarimu selagi kau masih memberontak terhadap
Dia.
Jika semangat dan antusiasme
yang diperlukan untuk keberhasilan dalam pencapaian duniawi tidak diterapkan dalam
usaha mencari keselamatan orang yang sesat, yang memiliki sasaran berlipat
ganda memberkati dan membuat kita jadi berkat lalu apakah yang diterapkan?
Melalui pertobatan kita secara pribadi ditempatkan dalam hubungan penting
dengan Yesus Kristus, yang memberikan kita hikmat, kebenaran, penyucian, dan penebusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar