Selasa, 24 April 2012

RENUNGAN: PARA PENDENGAR DI PINGGIR JALAN


Lukas 8:5 -"Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis."

       Pertikaian besar antara Kristus, Panglima terang, dan Setan, panglima kegelapan, dihadirkan di hadapan kita dalam perumpamaan penabur ini. Sang Penabur itu adalah Putra Allah, atau orang yang dipercayakan untuk melanjutkan pekerjaan-Nya, karena dengan bekerja sama dengan Kristus, maka kita menjadi para pekerja bersama dengan Allah. Mereka yang oleh pelayanan pribadi membukakan Kitab Suci untuk orang lain sedang menaburkan benih yang baik, karena benih yang baik itu adalah Firman Allah
        Benih yang ditabur di pinggir jalan melambangkan Firman Allah saat jatuh ke hati para pendengar yang kurang memperhatikan, karena mereka yang akan menghasilkan buah harus merenungkan sabda Allah yang telah disampaikan kepada mereka. Sebagaimana burung-burung di udara siap memakan benih yang di pinggir jalan, begitu pula Setan digambarkan siap bersama para agen jahatnya yang tak terlihat untuk mengambil benih kebenaran Ilahi dari hatinya, kalau tidak ia akan tumbuh di sana dan menghasilkan buah sampai kehidupan kekal
       Setan dan para malaikatnya berada dalam kumpulan di mana Injil kerajaan dikhotbahkan. Meskipun para malaikat surga juga hadir untuk melayani mereka yang akan menjadi para ahli waris keselamatan, musuh senantiasa berjaga-jaga agar ia dapat mencegah pengaruh kebenaran itu. Dengan kesungguhsungguhan yang sama dengan kebenciannya, ia berusaha merintangi pekerjaan Roh Allah pada hati si pendengar, karena ia bisa melihat jika kebenaran itu diterima, ia kehilangan kendali terhadap korbannya, dan Kristus meraih kemenangan.
       Banyak orang yang hatinya sekeras jalanan berbatu, dan tampaknya usaha sia-sia menyampaikan kebenaran kepada mereka; namun meskipun logika mungkin gagal tergerak, dan ulasan sia-sia diyakinkan, biarlah pekerja Kristus datang dekat dengan simpati dan belas kasih seperti Kristus, dan jika mungkin kasih Kristus akan menundukkan dan melunakkan jiwa ke dalam kelemahlembutan dan penyesalan yang dalam.
       Sepanjang tahun-tahun pencobaan, Allah sedang menguji dan membuktikan hati semua orang, agar terlihat siapa yang menyediakan tempat bagi Yesus. Pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap jiwa ialah, Akankah engkau menerima kasih Allah yang mengampuni, yang menjadi obat bagi penyakit jiwa, atau akankah engkau memilih permusuhan bersama Setan, dan menuai malapetaka kesesatan mengerikan?

Tidak ada komentar: