Selasa, 24 April 2012

RENUNGAN: POHON ARA YANG TIDAK BERBUAH


II Timotius 3:5 - Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

       Perlakuan Sang Juruselamat dunia kepada pohon ara yang tidak berbuah itu memperlihatkan bagaimana semua orang yang berpura-pura saleh akan diperlakukan. Pohon ini melambangkan orang-orang Yahudi, yang menolak menanggapi kasih Kristus. Kendati dengan semua keistimewaan dan kesempatan yang dianugerahkan, mereka hanya menghasilkan onak dan duri, tidak ada buah bagi kemuliaan Allah. Pohon yang terkutuk ini adalah perumpamaan bagi bangsa Israel, satu pelajaran yang paling mengesankan. Itu juga merupakan pelajaran kepada orang-orang yang mengaku mengikut Kristus di segala zaman. Menjangkau sepanjang masa, perumpamaan itu berbicara dalam bahasa yang jelas terhadap segala macam formalitas dan yang berpura-pura saleh yang tampil kepada dunia dengan pernyataan tinggi tetapi sama sekali tanpa kesalehan yang diakui Allah sebagai buah.
      Seperti pohon ara yang tidak berbuah itu, banyak yang memamerkan ranting yang penuh daun di hadapan Tuhan, dengan bangga mengaku umat yang menuruti hukum-Nya, sementara Allah yang mengerti hati mendapatinya tidak berbuah.
       Kita belajar dari Catatan Suci bahwa pohon ini, di mana tidak terdapat tandan buah tebusan, dipenuhi dengan daun hijau. Perhatikan kata-katanya: “Secara lahiriah menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya.” Kutukan bagi pohon ara tidak berbuah itu memiliki penerapan kepada para individual yang memperlihatkan kecenderungan hati yang tak diperbarui, dan kehidupan sehari-harinya bertentangan dengan iman mereka. Mereka tidak mewakili karakter Kristus kepada dunia, karena mereka tidak memiliki Kristus di dalam diri mereka.
       Juruselamat kita tidak pernah berpaling dari mereka yang sungguh-sungguh menyesal, betapa pun besar kesalahan mereka. Tetapi Ia membenci semua kemunafikan dan pertunjukan yang sia-sia. Mereka yang tidak berbuah, sungguh menyedihkan nasib mereka. Kutukan Allah berlaku atas kelompok yang menyembunyikan cacat dalam hidup mereka di bawah profesi kesalehan. Yohanes, penegur dosa yang berani dan tak gentar itu, yang datang untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang pertama kali, mengatakan kepada orang banyak yang berkumpul untuk mendengarkan dia: “Oleh karena itu setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, ditebang dan dibuang ke dalam api.”

Tidak ada komentar: