II Timotius 3:5 - Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Perlakuan Sang Juruselamat
dunia kepada pohon ara yang tidak berbuah itu memperlihatkan bagaimana semua
orang yang berpura-pura saleh akan diperlakukan. Pohon ini melambangkan orang-orang
Yahudi, yang menolak menanggapi kasih Kristus. Kendati dengan semua
keistimewaan dan kesempatan yang dianugerahkan, mereka hanya menghasilkan onak
dan duri, tidak ada buah bagi kemuliaan Allah. Pohon yang terkutuk ini adalah
perumpamaan bagi bangsa Israel, satu pelajaran yang paling mengesankan. Itu juga
merupakan pelajaran kepada orang-orang yang mengaku mengikut Kristus di segala zaman.
Menjangkau sepanjang masa, perumpamaan itu berbicara dalam bahasa yang jelas terhadap
segala macam formalitas dan yang berpura-pura saleh yang tampil kepada dunia
dengan pernyataan tinggi tetapi sama sekali tanpa kesalehan yang diakui Allah
sebagai buah.
Seperti pohon ara yang
tidak berbuah itu, banyak yang memamerkan ranting yang penuh daun di hadapan
Tuhan, dengan bangga mengaku umat yang menuruti hukum-Nya, sementara Allah yang
mengerti hati mendapatinya tidak berbuah.
Kita belajar dari Catatan
Suci bahwa pohon ini, di mana tidak terdapat tandan buah tebusan, dipenuhi dengan
daun hijau. Perhatikan kata-katanya: “Secara lahiriah menjalankan ibadah
mereka, tetapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya.” Kutukan bagi
pohon ara tidak berbuah itu memiliki penerapan kepada para individual yang
memperlihatkan kecenderungan hati yang tak diperbarui, dan kehidupan sehari-harinya
bertentangan dengan iman mereka. Mereka tidak mewakili karakter Kristus kepada
dunia, karena mereka tidak memiliki Kristus di dalam diri mereka.
Juruselamat kita tidak
pernah berpaling dari mereka yang sungguh-sungguh menyesal, betapa pun besar
kesalahan mereka. Tetapi Ia membenci semua kemunafikan dan pertunjukan yang
sia-sia. Mereka yang tidak berbuah,
sungguh menyedihkan nasib mereka. Kutukan Allah berlaku atas kelompok yang menyembunyikan
cacat dalam hidup mereka di bawah profesi kesalehan. Yohanes, penegur dosa yang
berani dan tak gentar itu, yang datang untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan
Kristus yang pertama kali, mengatakan kepada orang banyak yang berkumpul untuk mendengarkan
dia: “Oleh karena itu setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik,
ditebang dan dibuang ke dalam api.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar