Yohanes 8:31,32 - "Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yesus berkata, “Belajarlah
dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati: dan jiwamu akan menemukan
perhentian.” Yesus adalah Guru terbesar yang pernah dikenal dunia. Ia
menyampaikan kebenaran dalam pernyataan-pernyataan jelas, lugas, dan
ilustrasi-ilustrasi yang Ia gunakan adalah yang termurni dan tertinggi.
Ia menempatkan kebenaran di
tempat tinggi, agar seperti cahaya ia dapat menyinari kegelapan moral dunia. Ia
menyelamatkan setiap mutiara kebenaran dari sampah peribahasa dan tradisi
manusia, dan meninggikan kebenaran ke takhta Allah di mana kebenaran itu
berasal.
Jalan-Nya sedemikian
berbeda dari jalan para ahli Taurat dan orang Farisi dan para guru agama,
sehingga terlihat seperti batu nisan yang dicat putih, yang berpura-pura dalam
kemunafikan terhadap agama, yang berusaha meninggikan diri sendiri oleh satu
profesi suci, sementara di dalamnya penuh dengan kenajisan. Mereka tidak dapat
menerima kesucian asli, semangat sejati bagi Allah, yang merupakan tabiat
Kristus yang membedakan; karena agama sejati memantulkan roh dan kebiasaan
mereka.
Di dalam hati Yesus ada
kebencian terhadap dosa. Mereka bisa saja menerima Dia sebagai Mesias kalau
saja Ia semata-mata memperlihatkan kuasa mukjizat-Nya dan menahan diri dari
memaparkan dosa, mengutuk hasrat jahat mereka, dan mengumandangkan kutukan
Allah atas kemusyrikan mereka; tetapi karena Ia tidak memberikan tempat bagi
kejahatan, meskipun Ia telah menyembuhkan orang sakit, membuka mata yang buta,
dan membangkitkan orang mati, mereka tidak memberikan apa pun kepada sang Guru
Ilahi selain penganiayaan, kecemburuan, iri hati, prasangka jahat, dan
kebencian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar