Matius 25:1 - "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki."
Meskipun lima dari gadis
ini disebut sebagai yang bijak, dan lima yang bodoh, semuanya memiliki pelita.
Mereka semua telah diyakinkan bahwa mereka harus bersiap-siap untuk kedatangan
mempelai laki-laki, dan semua telah mengetahui tentang kebenaran. Tidak ada
perbedaan nyata antara yang bijak dan yang bodoh sampai seruan terdengar,
“Mempelai datang, songsonglah dia,” maka keadaan yang sesungguhnya kemudian
terlihat. Yang bijak telah melakukan persiapan membawa minyak bersama mereka,
jadi pelita mereka yang hampir padam dapat diisi lagi dengan minyak; namun yang
bodoh tidak menyediakan cadangan, dan sekarang mereka memohon dengan sangat
kepada mereka yang bijak. Mereka telah mengabaikan persiapan diri untuk menyambut
mempelai laki-laki, dan sekarang berpaling kepada mereka yang sudah menyiapkan
diri dengan minyak.
Membaca perumpamaan ini
seseorang akan mengasihani para gadis bodoh dan bertanya, Mengapa yang bijak
tidak membagikan persediaan minyak mereka? Tetapi saat kita membuat penerapan
rohani terhadap perumpamaan itu, kita bisa melihat alasannya. Tidak mungkin
bagi mereka yang memiliki iman dan kasih karunia membagikan persediaan mereka
dengan mereka yang tidak memilikinya. Tidak mungkin bagi mereka yang
bersungguh-sungguh, menanamkan keuntungan ini kepada mereka yang tidak
bersungguh-sungguh bekerja. Kesepuluh anak gadis itu tampil kelihatan siap
menyambut mempelai laki-laki, namun ujian menunjukkan fakta bahwa lima orang
tidak siap.
Para gadis bodoh tidak
melambangkan mereka yang munafik. Mereka menghargai kebenaran, mereka
menganjurkan kebenaran, mereka bermaksud maju menyambut mempelai laki-laki.
Mereka turut serta bersama mereka yang mempercayai kebenaran, dan pergi bersama
mereka, memiliki pelita, yang melambangkan satu pengetahuan tentang
kebenaran.
Banyak orang yang sudah
menerima kebenaran, tetapi gagal mencerna kebenaran itu, dan pengaruhnya tidak
melekat. Mereka seperti anak-anak gadis yang bodoh, yang tidak memiliki minyak
di dalam pelitanya. Minyak adalah simbol dari Roh Kudus, yang dibawa ke dalam
jiwa melalui iman di dalam Yesus Kristus. Mereka yang dengan sungguh-sungguh
menyelidik Kitab Suci dengan banyak berdoa, yang mengandalkan Allah dengan iman
teguh, yang menuruti perintah-Nya, akan berada di tengah mereka yang
dilambangkan dengan anak-anak gadis yang bijak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar